Latest Updates
Loading...

Featured Post

Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia

« Chapter Sebelumnya Daftar Isi Chapter Selanjutnya » Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia Tales Of Demons And...

Novel Re:Monster - Hari Ke 30 Bahasa Indonesia

Novel Re:Monster - Hari Ke 30 Bahasa Indonesia

Re:Monster - Hari Ke  30

Hujan deras hari ini. Tentu saja, aku sedang keberatan tentang pergi ke luar.

Karena itu, itu adalah waktu yang tepat untuk mengadakan festival lain untuk menentukan peringkat dalam kelompok. Metode untuk menentukan peringkat dnegan cepat agak nyaman. Karena ada perbedaan besar dalam kemampuan dasar antara HobGoblin dan Goblin, kami akan memiliki dua kontes terpisah untuk memutuskan peringkat.

Hasilnya, bags, yaitu jika kalian dapat menyebutnya benar diselesaikan, demikian, yang paling atas itu aku seperti biasa, runner-up adalah Gobukichi-kun, berikutnya setelah dia adalah Pemimpin Hobgoblin sebelumnya, dan setelah dia adalah Gobumi-chan. Tiga HobGoblin setelah dia umumnya pada tingkat yang sama di kompetensi.

Hobgoblin Mage Hobusei-san mungkin datang setelahku jika penggunaan sihir diizinkan, tapi itu tidak terjadi kali ini.

Saat festival berakhir, kami dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok Gobukichi-kun dilanjutkan dengan latihan, kelompok Gobue-chan yang terus melakukan pertambangan, dan kelompok ketiga belajar hal-hal, seperti aturan yang telah aku putuskan, jajaran, Continental Alphabet, dan sebagainya, dengan Gobumi-chan sebagai guru.

Sementara itu, aku mengobrol tentang berbagai hal dengan Hobusei-san. Aku tertarik pada jenis sihir yang bisa dia gunakan. Berdasarkan apa yang diberitahunya, tiga jenis sihir yang Hobusei-san bisa gunakan [Api], [Air], dan [Void]. Aku pura-pura bahwa aku mengerti apa yang dia bicarakan, namun pada kenyataannya aku hanya membaca informasi dari sumber yang tidak lengkap dan dalam kenyataannya tak tahu apa yang ia bicarakan. Setelah itu, setelah bertukar semua jenis informasi, kami masing-masing pindah ke tugas-tugas kami sendiri. Hobusei-san pergi ke tempat Gobumi-chan untuk belajar, sementara aku pergi untuk berbicara dengan gadis-gadis manusia.

Ketika aku pergi untuk memeriksa situasi, memiliki api dan air yang dijamin oleh batu roh api dan air, Blacksmith menempanya di tengah-tengah, memproduksi alat-alat dari batu roh dan bijih besi yang kami punya dari hasil pertambangan. Dia bisa melakukan itu tanpa masalah berkat beberapa set alat yang berada di antara hal-hal yang kami dijarah.

Sementara aku bertanya apakah dia punya keluhan, aku melihat bahwa bengkel telah diperbaiki baru-baru ini sehingga mudah untuk digunakan. Karena dia agak berkurang takutnya padaku, aku puas meninggalkannya.

Selanjutnya, aku pergi ke dapur dua wanita manusia bersaudara. Karena peralatan barang masak dijarah, Dua Saudari menggunakan mereka agar tidak menghasut setiap gesekan dengan Goblin. Dengan itu, hal-hal berjalan lancar. Meskipun, setelah melihat di sekitar dapur, aku menyadari bahwa dengan hanya dua orang, menyiapkan makanan semua orang akan menjadi tugas yang sangat besar, dan jadi aku memutuskan untuk duduk dan membantu mereka.

Wanita Barsaudara masih sedikit takut padaku, dan jadi aku pikir bahwa jika aku proaktif dan berbicara kepada mereka lagi, mereka akan mulai marah denganku. Sesekali aku melihat mereka tersenyum dengan lebar. Senyum wanita cantik selalu hal yang bagua. Sementara kami berada di situ, aku mengajarkan mereka semua resep yang aku tahu.

Setelah itu aku pergi ke Alchemist yang menghabiskan sepanjang hari membuat ramuan.

Peralatan itu sudah berkumpul di sini seperti di tempat lain, jadi itu bukan masalah.

Aku memeriksa barangnya yang dilengkapi dengan [Penilaian] ku, tapi sejauh ini tidak tampak seperti dia telah membuat sesuatu yang beracun. Aku tertarik dalam proses penciptaan, jadi aku tinggal disana untuk mengamati.

Alchemist memberi kesan tidak berperasaan, membuat aku berpikir dari Ratu ES yang menghina. Dia tak berbicara sama sekali saat dia sedang bekerja, namun dia masih menarik untuk mataku jadi aku tak punya masalah dengan menunggu. Setelah ia selesai memiliki percakapan singkat kami maka aku pergi ke bengkelku sendiri.

Sementara di sana aku mencoba menggunakan kulit Serigala Hitam untuk membuat peralatan pertahanan. Aku menjahit kulit dengan benangku, dan menggunakan kemampuan berlatihku, proses kerajinan berkembang dengan cepat. Namun demikian, itu larut malam ketika aku selesai.

Sebelum aku pergi tidur, aku melakukan beberapa latihan dengan tombakku agar menjadi terbiasa dengan rasanya. Karena aku telah sungguh-sungguh sudah bergerak di sekitar aku menjadi lelah, jadi aku tidur seperti biasa.

     Yang ingin memberi donasi silahkan klik di bawah ini, supaya bisa membantu blog ini agar terus update.

     --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Maaf atas ketidaknyamannya saat membaca, karena ini diterjemahkan secara manual.
    Cukup sampai disini dulu postingan saya apabila ada kata yang salah itu dari saya. Mohon diberi kritik dan saran. Terimakasih telah membaca ^__^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang baik dan sopan (no spam, no link)
//*Hargailah para penerjemah*//