Latest Updates
Loading...

Featured Post

Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia

« Chapter Sebelumnya Daftar Isi Chapter Selanjutnya » Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia Tales Of Demons And...

Novel Re:Monster - Hari Ke 7 Bahasa Indonesia

Novel Re:Monster - Hari Ke 7 Bahasa Indonesia

Re:Monster - Hari Ke  7

Hari ini hujan, jadi kami bersantai dan bekerja di gua.

Suara clang-clang menggema saat aku memukul dan mengasah sesuatu yang aneh seperti batu yang aku temukan di pinggir sungai kemarin. Aku mencoba mengubahnya menjadi seperti pisau.

Tidak, aku berharap segera punya bulu binatang untuk pakaian. Aku ingin meninggalkan baju lusuh ini, tapi sayangnya tanduk tidak cocok buat memotong.

Sebagian karena aku membuat suara berisik, sebagian karena mereka tertarik dengan apa yang aku lakukan, para goblin yang lahir sama denganku mendekatiku, meskipun dengan mengabaikannya, ketika aku melanjutkan pekerjaanku seketika mereka berpencar. Pembebasan yang bagus.

Para goblin yang lebih tua untuk suatu alasan tersenyum ketika mengamatiku. Aku tak tahu kenapa.

Oh yah, sejak aku bisa membuat 3 pisau tiruan hingga hampir tengah hari, aku akan menganggap ini bagus. Karena kedua tanganku mulai sedikit sakit, maka aku putuskan sampai disini saja. Pembuatan pisau tiruan berhenti dulu karena ini hanyalah sesuatu yang aku kerjakan di waktu senggangku.

Ada dua orang, Gobumi-chan dan Gobukichi-kun yang selalu melihat pekerjaanku tanpa bosan,  tidak, lain waktu aku tak akan menghitungnya sebagai orang tapi goblin. Aku memanggil mereka untuk pertemuan strategi berkaitan tentang formasi berburu kami berikutnya.

Bermacam – macam pendapat disuarakan, meskipun ini adalah bidang yang aku paling tidak terlawan, Gobumi-chan yang lebih pintar dari Gobukichi menawarkan pendapatnya. Gobukichi selalu mengangguk – angguk, karena dia idiot. Selama pertemuan seorang goblin keriput yang dihormati mendekati kami.

Ini adalah Gobujii. Ini adalah goblin tertua dalam perkumpulan goblin, dia menjabat posisi yang hampir seperti seorang penasehat, dan diatas semua itu, namaku Goburou diberi oleh kakek goblin ini.

Pertemuan strategi ditunda untuk sekarang, untuk mendengarkan bermacam – macam cerita yang Gobujii katakan kepada kami. Tidak, Gobujii memang memiliki kehidupan panjang yang tak berguna tapi dia memiliki pengetahuan yang sangat luas, jadi aku tak ingin melewatkan kesempatan ini.

Yah, karena hanya memiliki kira-kira umur 20 tahunan atau lebih untuk dinamakan sebagai seorang tetua, tubuh ini tak akan memiliki hidup yang panjang… Hahaha.

Aku bersiap – siap.

Gobujii memberitahu kami banyak hal tentang dunia ini seperti, peraturan untuk level dan naik ranking, kalau hal seperti ini ada, kenapa di gua ini kecuali kami para goblin yang baru lahir, hanya para goblin tua yang ada.

Mari tinggalkan level dan naik ranking di dunia ini untuk nanti, mari sebelumnya berbicara tentang para goblin yang tinggal di gua ini.

Tampaknya para goblin muda, mungkin orang tua kami, sedang bekerja jauh dari rumah di hutan. Bekerja jauh dari rumah, pendek kata merampok kan? Aku paham.

Eh, bukankah para goblin terlalu lemah sampai mereka dengan mudah mati karena Kelinci Bertanduk? Bukan bukan, itu para goblin yang baru lahir kan? Bagaimanapun para goblin tentunya sebuah ras lemah, bukankah ini alasan mengapa para goblin yang baru lahir mampu bergerak sehari setelahnya, berlatih membunuh dengan menggunakan pemukul kayu dan melempar batu untuk belajar bagaimana menghidupi diri mereka sendiri, secara harfiah belajar taktik cerdik dan kemampuan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dengan mempertaruhkan nyawa mereka.

Yang lemah mati, yang kuat hidup, aku paham hukum yang simpel tapi keras ini.

Sebenarnya, aku ingin menangis tanpa ampun.

Yah, akhir – akhir ini banyak goblin yang meniru kami dengan berpasangan ketika berburu Kelinci Bertanduk. Karena itu goblin yang bertahan hidup lebih banyak dari biasanya.

Ketika aku mengangguk dan berkata “Aku mengerti!”, aku melihat entah bagaimana kain pinggang Gobujii mulai berubah bentuk. Tampaknya hidupnya yang panjang tidak menumpulkan hasratnya untuk membuat keturunan, atau mungkin dia merasakan kalau kematiannya sudah dekat.

Ugh, setelah aku hampir muntah, aku ingin menghentikan pembicaran kami secepatnya dan mengalihkan pandanganku.

Seperti aku bisa memandang benda itu untuk waktu lama.

Karena pembicaraan kami sudah selesai, wajahnya memperlihatkan bagaimana dia bisa memuaskan dirinya, Gobujii memperlihatkan birahinya dan pergi ke bagian dalam gua.

Setelah beberapa saat kemudian, terdengar suara srek srek pelan.

Aku menyatukan tanganku dan berdoa dua kali untuk wanita yang ditangkap.

Melakukan hal lebih dari ini pada saat seperti ini sangat tidak mungkin untukku, suatu hari aku akan memberi wanita – wanita itu kedamaian.

Tetap saja, meskipun hidup dalam kondisi seperti itu tidaklah adil, pikirku. Meskipun aku sendiri merasakan begitu banyak simpati.

     Yang ingin memberi donasi silahkan klik di bawah ini, supaya bisa membantu blog ini agar terus update.

     --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Maaf atas ketidaknyamannya saat membaca, karena ini diterjemahkan secara manual.
    Cukup sampai disini dulu postingan saya apabila ada kata yang salah itu dari saya. Mohon diberi kritik dan saran. Terimakasih telah membaca ^__^.

1 komentar:

  1. Ta-tapi kan kamu goblin. Bagaimna bsa kamu bersimpati dengan manusia..

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan (no spam, no link)
//*Hargailah para penerjemah*//