Latest Updates
Loading...

Featured Post

Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia

« Chapter Sebelumnya Daftar Isi Chapter Selanjutnya » Novel Tales of Demons and Gods 13 Bahasa Indonesia Tales Of Demons And...

Novel Re:Monster - Hari Ke 4 Bahasa Indonesia

Novel Re:Monster - Hari Ke 4 Bahasa Indonesia

Re:Monster - Hari Ke 4

Aku pergi berburu untuk pertama kalinya sejak aku bereinkarnasi menjadi seorang goblin. Mereka yang tidak bekerja tidak makan. Para goblin yang baru lahir terbatas hanya memakan ulat – ulat kecil untuk nutrisi, tidak, aku tidak berkata aku tidak menyukainya, justru sangat lezat, tapi kami tak memiliki persediaan yang tak terbatas. Berburu adalah hal yang tak terhindarkan karena persediaan tak lagi mencukupi.

Baru setelah 4 hari sejak kelahiran seseorang diharuskan berburu. Ini untuk mengajarkan bagaimana ketatnya hukum rimba. Seperti yang kuduga, ini akan sulit jika dilakukan sendirian. Aku mendapat teman baik (bidak tumbal), bernama Gobukichi, dengan menggunakan beberapa kebohongan dan bujukan waktu kami berjalan di dalam hutan.

Para goblin di dunia ini nampak idiot.

Yah, minimal mudahlah mengakali mereka.

Oh, iya. Goblin bisa berkembang biak dengan sesama jenis. Tapi, tingkat kehidupannya relatif rendah. Untuk mengatasinya, mereka menculik wanita dan memperkosanya sampai mereka hamil.

Begini, kemarin aku menemukan sebilah pedang usang di belakang gua. Waktu sedang mengambil pedang, aku melewati sebuah ruangan dengan ada beberapa wanita. Banyak dari mereka yang ditelanjangi, meskipun level mereka lebih tinggi dari para goblin.

Ada seorang anak kecil yang cantik dalam keadaan yang mengenaskan. Seluruh tubuhnya terkotori oleh cairan keruh, dan kesehatannya, tampak semakin buruk, bahkan lebih parah. Dia diambang kematian, kejadian buruk yang harusnya diperhatikan.

Mudah ditebak kalau mereka diculik. Dengan kekuatanku yang sekarang, akulah yang paling tahu apa yang bisa kulakukan, jadi aku hanya bisa berdoa sembari menepuk tanganku dengan membaca “Namu Amida Butsu”. Hanya ini sedikit penghibur.

Mungkin salah satu dari mereka adalah ibuku? Tapi terlalu menyedihkan untuk memikirkannya, jadi aku akan membiarkannya saja untuk sekarang…

Memang, ini lebih baik bekerja berdua dari pada berburu sendirian, tapi sangat menyesalkan Gobukichi mencoba memakan mangsa tanpa persetujuanku, jadi aku memukulnya dengan sebilah ranting pohon untuk mengajarinya tentang tingkatan. Secepatnya dia menyingkir, jadi aku ganti untuk membongkar hasil jarahan.

Hasil dari berburu besar pertama kami hanya sedikit, kelinci cokelat yang memiliki sebuah tanduk sepanjang 20 cm tumbuh dari dahinya, jadi aku memutuskan menamakannya Kelinci Bertanduk. Meskipun tanduknya lancip, ini sedikit kecil untuk digunakan oleh manusia. Tapi karena itu, ini ukurannya sempurna untuk seorang goblin. Ini tak dapat memotong seperti sebilah pedang, jadi hanya menusuk dan mendorong seperti pedang anggar adalah cara yang paling cocok untuk menggunakannya.

[Goburou mendapatkan Tanduk Kecil Binatang!!]

Pada saat aku mengambil tanduknya, tiba – tiba muncul sebuah pemberitahuan entah dari mana, tapi ini mungkin cuma khayalanku saja.

Oh, ya, aku lupa memberitahumu, namaku sekarang adalah Goburou. Tetua goblin menamakanku dengan nama itu ketika aku membuka mataku untuk pertama kalinya.

Meskipun tidak sesuai dengan seleraku, aku menerimanya karena aku tak mau memakai namaku sebelumnya.

Pada dasarnya, aku menyerah.

Meskipun aku mendapatkan tanduk kelinci sebagai sebuah senjata mematikan, ini tetap saja merepotkan untuk menguliti tubuhnya. Ini bahkan lebih sulit untuk mengabaikan Gobukichi yang menetaskan air liur, dan membuat wajahnya lebih buruk dari biasanya. Karena ingin ketenangan, aku memutuskan membagi Kelinci Bertanduk menjadi setengah bagian yang sebagian kuberikan padanya. Aku mencoba sebisaku menguliti bagianku, tetapi menjadi semakin merepotkan, jadinya aku makan dagingnya sekalian dengan kulitnya.

Aku sudah bisa mendapatkan sebuah senjata dan memakan daging segar. Ini benar – benar hari pertama yang berarti. Dagingnya sangat lezat, meskipun daging serangga juga tidak buruk, tapi tetap bukan benar – benar daging.

     Yang ingin memberi donasi silahkan klik di bawah ini, supaya bisa membantu blog ini agar terus update.

     --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Maaf atas ketidaknyamannya saat membaca, karena ini diterjemahkan secara manual.
    Cukup sampai disini dulu postingan saya apabila ada kata yang salah itu dari saya. Mohon diberi kritik dan saran. Terimakasih telah membaca ^__^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang baik dan sopan (no spam, no link)
//*Hargailah para penerjemah*//